Detik-detik terakhir hari kuliah, uas tgl sehari lagi, UN pun tgl 1hari lagi,
n NOW sekarang saatnya kita perbaiki nilai2 kita supaya bsa maju sidang,, deg2an sih tapi mau ga mau mesti dijalanin, karena ini merupakan akhir dari selama ku mnjalani kuliah. huft.... padahal mstinya ku harus semangad yaaa,, tapi kenapa masalah demi masalah datang truz ni, jd pkranku ke campur aduk.... oh god,,, tolong gerakan kata hatiku untuk bisa tetap menjalani ini smua, dan bisa menyelesaikan smua masalah2 ku,, amin..
dan disaat smuanya selese, aku menanti sebuah jawaban yaitu.....
LULUS ATAU TIDAK?????
Senin, 21 Juni 2010
Rabu, 02 Juni 2010
LAPORAN PRAKTIKUM PL/SQL
Program 1 :
SQL> set serveroutput on;
SQL> ed
Wrote file afiedt.buf
1 declare
2 x integer;
3 y float;
4 begin
5 x:=5+6;
6 y:=2.20+1.48;
7 dbms_output.put_line('nilai x adalah'|| x);
8 dbms_output.put_line('nilai y adalah'|| y);
9* end;
SQL> /
nilai x adalah 11
nilai y adalah 3.68
PL/SQL procedure successfully completed.
Logika Pemrograman 1 :
Program PL/SQL di mulai dengan set serveroutput on;. Untuk mempermudah penulisan program jika mengalami kesalahan maka ketiklah di Notepad dengan menggunakan sintaks ed. Selanjutnya deklarasikan variabel dengan declare, di mana untuk x bertipe integer dan y bertipe float. Memulai suatu prosedur sesuai dengan algoritma yang di inginkan, dahului dengan begin. Untuk nilai x adalah penjumlahan antara 5 dan 6, dan mendapatkan hasil 11. Sedangkan untuk y penjumlahan antara 2.20 dan 1.48, maka hasilnya adalah 3.68. Lalu cetak “Nilai x adalah“, “Nilai y adalah “. Akhiri program PL/SQL dengan end.
Program 2 :
SQL> set serveroutput on
SQL> ed
Wrote file afiedt.buf
1 declare
2 alas number(3);
3 tinggi number(3);
4 luas number(3);
5 begin
6 alas:=22;
7 tinggi:=14;
8 Luas:=(alas*tinggi)/2;
9 dbms_output.put_line(Luas);
10* end;
SQL> /
176
PL/SQL procedure successfully completed.
Logika Pemrograman 2 :
Program PL/SQL di mulai dengan set serveroutput on;. Untuk mempermudah penulisan program jika mengalami kesalahan maka ketiklah di Notepad dengan menggunakan sintaks ed. Selanjutnya deklarasikan variabel dengan declare, di mana untuk alas bertipe number yang dibatasi sebanyak 3 digit, tinggi bertipe number yang dibatasi sebanyak 3 digit dan luas bertipe number yang dibatasi sebanyak 3 digit. Memulai suatu prosedur sesuai dengan algoritma yang di inginkan, dahului dengan begin.
Variabel alas diberikan nilai awal 22 dan variabel tinggi diberikan nilai awal 14. Hitung nilai Luas yaitu perkalian antara alas dan tinggi (22 * 14 = 308), kemudian dibagi 2 = 176. Cetak hasil luas yaitu 176. Akhiri program PL/SQL dengan end.
Program 3 :
SQL> set serveroutput on
SQL> ed
Wrote file afiedt.buf
1 declare
2 a integer;
3 b integer;
4 begin
5 a := 14;
6 b := 7;
7 dbms_output.put_line('Penjumlahan = '||to_char(a+b));
8 dbms_output.put_line('Pengurangan = '||to_char(a-b));
9 dbms_output.put_line('Perkalian = '||to_char(a*b));
10 dbms_output.put_line('Pembagian = '||to_char(a/b));
11* end;
SQL> /.
Penjumlahan = 21
Pengurangan = 7
Perkalian = 98
Pembagian = 2
PL/SQL procedure successfully completed.
Logika Pemrograman 3 :
Program PL/SQL di mulai dengan set serveroutput on;. Untuk mempermudah penulisan program jika mengalami kesalahan maka ketiklah di Notepad dengan menggunakan sintaks ed. Selanjutnya deklarasikan variabel dengan declare, di mana untuk a bertipe integer dan b bertipe integer. Memulai suatu prosedur sesuai dengan algoritma yang di inginkan, dahului dengan begin. Variabel a diberikan nilai awal 14 dan variabel b diberikan nilai awal 7.
Lalu cetak “Penjumlahan =“, cetak “Pengurangan = “, cetak “Perkalian = “, dan cetak “Pembagian = “. Akhiri program PL/SQL dengan end.
Logika Program 3 :
Set serveroutput on merupakan bagian awal program dimana fungsinya untuk menandai bahwa ini adalah program PL/SQL. Kemudian declare berfungsi sebgai pendeklarasian, dimana untuk variabel x bertipe integer dan variabel y bertipe float (bilangan bulat). Selanjutnya perhitungan untuk nilai x = 12 + 2 = 14 dan y = 3.30 + 2.11 = 5.41. Untuk dbms_output.put_line berguna untuk mencetak hasil dari nilai x dan y tadi.
SQL> set serveroutput on;
SQL> ed
Wrote file afiedt.buf
1 declare
2 x integer;
3 y float;
4 begin
5 x:=5+6;
6 y:=2.20+1.48;
7 dbms_output.put_line('nilai x adalah'|| x);
8 dbms_output.put_line('nilai y adalah'|| y);
9* end;
SQL> /
nilai x adalah 11
nilai y adalah 3.68
PL/SQL procedure successfully completed.
Logika Pemrograman 1 :
Program PL/SQL di mulai dengan set serveroutput on;. Untuk mempermudah penulisan program jika mengalami kesalahan maka ketiklah di Notepad dengan menggunakan sintaks ed. Selanjutnya deklarasikan variabel dengan declare, di mana untuk x bertipe integer dan y bertipe float. Memulai suatu prosedur sesuai dengan algoritma yang di inginkan, dahului dengan begin. Untuk nilai x adalah penjumlahan antara 5 dan 6, dan mendapatkan hasil 11. Sedangkan untuk y penjumlahan antara 2.20 dan 1.48, maka hasilnya adalah 3.68. Lalu cetak “Nilai x adalah
Program 2 :
SQL> set serveroutput on
SQL> ed
Wrote file afiedt.buf
1 declare
2 alas number(3);
3 tinggi number(3);
4 luas number(3);
5 begin
6 alas:=22;
7 tinggi:=14;
8 Luas:=(alas*tinggi)/2;
9 dbms_output.put_line(Luas);
10* end;
SQL> /
176
PL/SQL procedure successfully completed.
Logika Pemrograman 2 :
Program PL/SQL di mulai dengan set serveroutput on;. Untuk mempermudah penulisan program jika mengalami kesalahan maka ketiklah di Notepad dengan menggunakan sintaks ed. Selanjutnya deklarasikan variabel dengan declare, di mana untuk alas bertipe number yang dibatasi sebanyak 3 digit, tinggi bertipe number yang dibatasi sebanyak 3 digit dan luas bertipe number yang dibatasi sebanyak 3 digit. Memulai suatu prosedur sesuai dengan algoritma yang di inginkan, dahului dengan begin.
Variabel alas diberikan nilai awal 22 dan variabel tinggi diberikan nilai awal 14. Hitung nilai Luas yaitu perkalian antara alas dan tinggi (22 * 14 = 308), kemudian dibagi 2 = 176. Cetak hasil luas yaitu 176. Akhiri program PL/SQL dengan end.
Program 3 :
SQL> set serveroutput on
SQL> ed
Wrote file afiedt.buf
1 declare
2 a integer;
3 b integer;
4 begin
5 a := 14;
6 b := 7;
7 dbms_output.put_line('Penjumlahan = '||to_char(a+b));
8 dbms_output.put_line('Pengurangan = '||to_char(a-b));
9 dbms_output.put_line('Perkalian = '||to_char(a*b));
10 dbms_output.put_line('Pembagian = '||to_char(a/b));
11* end;
SQL> /.
Penjumlahan = 21
Pengurangan = 7
Perkalian = 98
Pembagian = 2
PL/SQL procedure successfully completed.
Logika Pemrograman 3 :
Program PL/SQL di mulai dengan set serveroutput on;. Untuk mempermudah penulisan program jika mengalami kesalahan maka ketiklah di Notepad dengan menggunakan sintaks ed. Selanjutnya deklarasikan variabel dengan declare, di mana untuk a bertipe integer dan b bertipe integer. Memulai suatu prosedur sesuai dengan algoritma yang di inginkan, dahului dengan begin. Variabel a diberikan nilai awal 14 dan variabel b diberikan nilai awal 7.
Lalu cetak “Penjumlahan =
Logika Program 3 :
Set serveroutput on merupakan bagian awal program dimana fungsinya untuk menandai bahwa ini adalah program PL/SQL. Kemudian declare berfungsi sebgai pendeklarasian, dimana untuk variabel x bertipe integer dan variabel y bertipe float (bilangan bulat). Selanjutnya perhitungan untuk nilai x = 12 + 2 = 14 dan y = 3.30 + 2.11 = 5.41. Untuk dbms_output.put_line berguna untuk mencetak hasil dari nilai x dan y tadi.
MAKALAH IBD (Persahabatan&Pertemanan)
Tentu kita semua sudah tidak asing dengan kata persahabatan atau pertemanan. Karena kita manusia sebagai makhluk sosial, tidak akan mungkin dapat hidup sendiri.
Sebelumnya kita tahu apa itu persahabatan, kita harus tau dlu arti dri persahabatan.
menurut wikipedia bahasa indonesia
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih manusia.
Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan:
kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
simpati dan empati.
kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
saling pengertian.
perbedaan antara teman dan sahabat
* Teman : orang yang terkadang memiliki persamaan denganmu, kamu dapat berbagi dengannya namun hidupmu tidak dapat kau bagi karena tindakannya kadang-kadang kau tidak mengerti sebab kau tidak cukup tahu tentang mereka.
8 sahabat : kamu selalu diingatkan oleh mereka katika kamu melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai karena kau mengenal mereka dengan baik, mereka juga peduli terhadap kamu, Mereka adalah orang-orang yang fotonya kau miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu. Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kau merasa aman karena kau tahu mereka peduli terhadapmu.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang. Proses mengubah teman menjadi sahabat dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Akan tetapi, untuk mengubah teman menjadi musuh hanya butuh 1 detik saja. Maka dari itu jagalah persahabatan.
Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :
1. Masalah uang.
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Persahabatan
http://ariefcz.blogspot.com/2007/10/perbedaan-teman-dan-sahabat_25.html
http://ahmadnadja.blogspot.com/
Sebelumnya kita tahu apa itu persahabatan, kita harus tau dlu arti dri persahabatan.
menurut wikipedia bahasa indonesia
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih manusia.
Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.
Nilai yang terdapat dalam persahabatan:
kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
simpati dan empati.
kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
saling pengertian.
perbedaan antara teman dan sahabat
* Teman : orang yang terkadang memiliki persamaan denganmu, kamu dapat berbagi dengannya namun hidupmu tidak dapat kau bagi karena tindakannya kadang-kadang kau tidak mengerti sebab kau tidak cukup tahu tentang mereka.
8 sahabat : kamu selalu diingatkan oleh mereka katika kamu melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai karena kau mengenal mereka dengan baik, mereka juga peduli terhadap kamu, Mereka adalah orang-orang yang fotonya kau miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu. Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kau merasa aman karena kau tahu mereka peduli terhadapmu.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang. Proses mengubah teman menjadi sahabat dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Akan tetapi, untuk mengubah teman menjadi musuh hanya butuh 1 detik saja. Maka dari itu jagalah persahabatan.
Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :
1. Masalah uang.
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Persahabatan
http://ariefcz.blogspot.com/2007/10/perbedaan-teman-dan-sahabat_25.html
http://ahmadnadja.blogspot.com/
Pengantar Requirement document
Requirement tidak hanya ditulis oleh pembangun, tapi sebelumnya justru ditulis oleh klien yang memesan software. Klien menuliskan requirement dalam bentuk yang masih abstrak tentang kebutuhannya. Kemudian requirement tersebut diserahkan kepada tim pembangun. Saat sudah ada persetujuan pembangun pun kemudian menuliskan kemampuan sistem yang bisa dipahami oleh klien, inipun disebut requirement.
Definisi
Requirement adalah gambaran dari layanan (services) dan batasan bagi sistem yang akan dibangun. Atau requirement adalah pernyataan/gambaran pelayanan yang disediakan oleh sistem, batasan-batasan dari sistem dan bisa juga berupa definisi matematis fungsi-fungsi sistem.
Requirement berfungsi ganda yaitu:
•Menjadi dasar penawaran suatu kontrak --> harus terbuka untuk masukan
•Menjadi dasar kontrak --> harus didefinisikan secara detil
Proses menemukan, menganalisis, mendokumentasikan dan pengujian layanan, layanan dan batasan tersebut disebut Requirement Engineering.
Pengumpulan requirement
_ Interviews : Memberi informasi yang terbaik,mahal
_ Questionnaires: Bagus jika banyak orang terlibat dan tersebar, respon
cenderung kurang baik
_ Observation: Akurat jika dilakukan dengan baik, mahal
_ Searching :Informasi terbatas, cenderung tidak menampilkan hal-hal yang mungkin jadi masalah.
Beberapa macam requirement
_ User requirement (kebutuhan pengguna)
• Pernyataan tentang layanan yang disediakan sistem dan tentang batasan batasan operasionalnya. Pernyataan ini dapat dilengkapi dengan gambar/diagram yang dapat dimengerti dengan mudah.
_ System requirement (kebutuhan sistem)
• Sekumpulan layanan/kemampuan sistem dan batasan-batasannya yang ditulis secara detil. System requirement document sering disebut functional specification (spesifikasi fungsional), harus menjelaskan dengan tepat dan detil. Ini bisa berlaku sebagai kontrak antara klien dan pembangun.
_ A software design specification (spesifikasi rancangan PL)
• Gambaran abstrak dari rancangan software yang menjadi dasar bagi perancangan dan implementasi yang lebih detil.
User Requirement
Menggambarkan functional dan non-functional req yang dapat dipahami oleh pengguna (user) yang tidak memiliki latar belakang teknis yang cukup. User requirement menjelaskan perilaku luar dari sistem, tidak secara teknis, karena itu perlu menggunakan bahasa alami, atau bahasa yang sederhana.
Masalah dalam menyiapkan user req adalah:
•Bahasa alami kadang tidak cukup untuk menjelaskan, atau membuat
dokumen jadi sulit dibaca
•Jenis-jenis req, kadang jadi sulit dibedakan
•Sering digabungkan menjadi satu kumpulan requirement saja
Dokumen kebutuhan (requirement document)
Dokumen kebutuhan merupakan pernyataan resmi dari apa yang dibutuhkan dari pembangun sistem, berisi definisi dan spesifikasi requirement dan bukan dokumen
desain. Sebisa mungkin berupa kumpulan dari APA yang harus dikerjakan sistem, BUKAN BAGAIMANA sistem mengerjakannya.
Dokumen kebutuhan sebaiknya memenuhi 6 hal berikut :
1. menjelaskan perilaku eksternal sistem
2. menjelaskan batasan pada implementasi
3. mudah diubah
4. sebagai alat referensi untuk pemelihara sistem
5. mencatat peringatan awal tentang siklus dari sistem
6. menjelaskan bagaimana sistem merespon hal-hal yang tidak biasa/normal
IEEE menyarankan standar struktur dari dokumen kebutuhan sebagai berikut :
1. introduction
1.1 purpose of the requirement document
1.2 scope of the product
1.3 definitions, acronyms and abbreviations
1.4 references
1.5 overview of the remainder of the document
2. General description
2.1 product perspective
2.2 product functions
2.3 user characteristics
2.4 general constrains
2.5 assumptions and depedencies
3. appendices
4. index
Sekalipun standar IEEE belumlah ideal tetapi telah memberikan masukan format dokumen yang cukup lengkap. Informasi yang dimasukkan ke dalam dokumen tergantung pada tipe software yang dibangun dan pendekatan yang digunakan untuk membangun software tersebut.
Struktur lain yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
1. Preface
2. Introduction
3. Glossary
4. User requirements definition
5. System architecture
6. System requirements specification
7. System models
8. System evolution
9. Appendices
10. Index
Kedua struktur sama baiknya dan salah satu dapat digunakan untuk menyusun dokumen kebutuhan.
Masalah yang mungkin terjadi dalam pendefinisian requirement adalah:
•Sulit mengantisipasi efek dari sistem baru terhadap organisasi
•Beda user, beda pula requirement dan prioritasnya – terpengaruh cara atau gaya
kerja
•End-user sistem, dan organisasi yang membiayai sistem berbeda requirement
•Prototype sering dibutuhkan untuk menjelaskan requirement
•Masalah perbedaan bahasa alami
Software system requirement sering dibedakan dalam 2 katagori yaitu Functional requirement, Non Functional requirement dan domain requirement
dengan masing-masing penjelasannya sebagai berikut:
1. Functional Requirement : Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana system mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu kadang-kadang juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh sistem.
Functional requirement menggambarkan system requirement secara detil seperti
input, output dan pengecualian yang berlaku. Contoh dalam kasus peminjaman buku di perpustakaan:
•Pengguna bisa mencari semua informasi tentang buku atau bisa memilih
salah satu dari informasi tentang buku
•Semua peminjam memiliki pengenal yang unik
•Sistem mampu catat transaksi peminjaman, pengembalian dan denda secara
lengkap
•Hari libur bisa di-set sejak awal, dan bisa menerima perubahan dengan
otoritas khusus
•Harus komplit ( kebutuhan layanan jelas dan lengkap) dan konsisten (tidak
kontradiksi dengan yang didefinisikan).
Masalah yang mungkin terjadi dalam menyusun functional requirement adalah:
1. Diintepretasikan/diartikan berbeda oleh user atau developer
2. Hasil intepretasi sering tidak menjawab kebutuhan klien
3. Untuk sistem yang besar, kelengkapan kebutuhan dan konsisten sulit dicapai karena kerumitan sistem
4. Perlu analisis yang dalam dan menyeluruh untuk mengurangi kesalahan
2. Non-functional Requirement:
Secara umum berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan waktu, batasan proses pembangunan, standar-standar tertentu.
Definisi
Requirement adalah gambaran dari layanan (services) dan batasan bagi sistem yang akan dibangun. Atau requirement adalah pernyataan/gambaran pelayanan yang disediakan oleh sistem, batasan-batasan dari sistem dan bisa juga berupa definisi matematis fungsi-fungsi sistem.
Requirement berfungsi ganda yaitu:
•Menjadi dasar penawaran suatu kontrak --> harus terbuka untuk masukan
•Menjadi dasar kontrak --> harus didefinisikan secara detil
Proses menemukan, menganalisis, mendokumentasikan dan pengujian layanan, layanan dan batasan tersebut disebut Requirement Engineering.
Pengumpulan requirement
_ Interviews : Memberi informasi yang terbaik,mahal
_ Questionnaires: Bagus jika banyak orang terlibat dan tersebar, respon
cenderung kurang baik
_ Observation: Akurat jika dilakukan dengan baik, mahal
_ Searching :Informasi terbatas, cenderung tidak menampilkan hal-hal yang mungkin jadi masalah.
Beberapa macam requirement
_ User requirement (kebutuhan pengguna)
• Pernyataan tentang layanan yang disediakan sistem dan tentang batasan batasan operasionalnya. Pernyataan ini dapat dilengkapi dengan gambar/diagram yang dapat dimengerti dengan mudah.
_ System requirement (kebutuhan sistem)
• Sekumpulan layanan/kemampuan sistem dan batasan-batasannya yang ditulis secara detil. System requirement document sering disebut functional specification (spesifikasi fungsional), harus menjelaskan dengan tepat dan detil. Ini bisa berlaku sebagai kontrak antara klien dan pembangun.
_ A software design specification (spesifikasi rancangan PL)
• Gambaran abstrak dari rancangan software yang menjadi dasar bagi perancangan dan implementasi yang lebih detil.
User Requirement
Menggambarkan functional dan non-functional req yang dapat dipahami oleh pengguna (user) yang tidak memiliki latar belakang teknis yang cukup. User requirement menjelaskan perilaku luar dari sistem, tidak secara teknis, karena itu perlu menggunakan bahasa alami, atau bahasa yang sederhana.
Masalah dalam menyiapkan user req adalah:
•Bahasa alami kadang tidak cukup untuk menjelaskan, atau membuat
dokumen jadi sulit dibaca
•Jenis-jenis req, kadang jadi sulit dibedakan
•Sering digabungkan menjadi satu kumpulan requirement saja
Dokumen kebutuhan (requirement document)
Dokumen kebutuhan merupakan pernyataan resmi dari apa yang dibutuhkan dari pembangun sistem, berisi definisi dan spesifikasi requirement dan bukan dokumen
desain. Sebisa mungkin berupa kumpulan dari APA yang harus dikerjakan sistem, BUKAN BAGAIMANA sistem mengerjakannya.
Dokumen kebutuhan sebaiknya memenuhi 6 hal berikut :
1. menjelaskan perilaku eksternal sistem
2. menjelaskan batasan pada implementasi
3. mudah diubah
4. sebagai alat referensi untuk pemelihara sistem
5. mencatat peringatan awal tentang siklus dari sistem
6. menjelaskan bagaimana sistem merespon hal-hal yang tidak biasa/normal
IEEE menyarankan standar struktur dari dokumen kebutuhan sebagai berikut :
1. introduction
1.1 purpose of the requirement document
1.2 scope of the product
1.3 definitions, acronyms and abbreviations
1.4 references
1.5 overview of the remainder of the document
2. General description
2.1 product perspective
2.2 product functions
2.3 user characteristics
2.4 general constrains
2.5 assumptions and depedencies
3. appendices
4. index
Sekalipun standar IEEE belumlah ideal tetapi telah memberikan masukan format dokumen yang cukup lengkap. Informasi yang dimasukkan ke dalam dokumen tergantung pada tipe software yang dibangun dan pendekatan yang digunakan untuk membangun software tersebut.
Struktur lain yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
1. Preface
2. Introduction
3. Glossary
4. User requirements definition
5. System architecture
6. System requirements specification
7. System models
8. System evolution
9. Appendices
10. Index
Kedua struktur sama baiknya dan salah satu dapat digunakan untuk menyusun dokumen kebutuhan.
Masalah yang mungkin terjadi dalam pendefinisian requirement adalah:
•Sulit mengantisipasi efek dari sistem baru terhadap organisasi
•Beda user, beda pula requirement dan prioritasnya – terpengaruh cara atau gaya
kerja
•End-user sistem, dan organisasi yang membiayai sistem berbeda requirement
•Prototype sering dibutuhkan untuk menjelaskan requirement
•Masalah perbedaan bahasa alami
Software system requirement sering dibedakan dalam 2 katagori yaitu Functional requirement, Non Functional requirement dan domain requirement
dengan masing-masing penjelasannya sebagai berikut:
1. Functional Requirement : Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana system mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu kadang-kadang juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh sistem.
Functional requirement menggambarkan system requirement secara detil seperti
input, output dan pengecualian yang berlaku. Contoh dalam kasus peminjaman buku di perpustakaan:
•Pengguna bisa mencari semua informasi tentang buku atau bisa memilih
salah satu dari informasi tentang buku
•Semua peminjam memiliki pengenal yang unik
•Sistem mampu catat transaksi peminjaman, pengembalian dan denda secara
lengkap
•Hari libur bisa di-set sejak awal, dan bisa menerima perubahan dengan
otoritas khusus
•Harus komplit ( kebutuhan layanan jelas dan lengkap) dan konsisten (tidak
kontradiksi dengan yang didefinisikan).
Masalah yang mungkin terjadi dalam menyusun functional requirement adalah:
1. Diintepretasikan/diartikan berbeda oleh user atau developer
2. Hasil intepretasi sering tidak menjawab kebutuhan klien
3. Untuk sistem yang besar, kelengkapan kebutuhan dan konsisten sulit dicapai karena kerumitan sistem
4. Perlu analisis yang dalam dan menyeluruh untuk mengurangi kesalahan
2. Non-functional Requirement:
Secara umum berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan waktu, batasan proses pembangunan, standar-standar tertentu.
LAPORAN PRAKTIKUM SQL
SQL>set serveroutput on
SQL>create or replace procedure prima(a in integer) as
2 cek boolean :=true;
3 j integer(3);
4 begin
5 if a <= 1 then 6 cek := false; 7 end if; 8 for j in 2..(a / 2) loop 9 if mod(a,2) = 0 then 10 cek := false; 11 exit; 12 end if; 13 end loop; 14 if cek then 15 dbms_output.put_line(a || ‘ merupakan bilangan prima ‘); 16 else 17 dbms_output.put_line(a || ‘ bukan bilangan prima ‘); 18 end if; 19 end; 20 / Procedure created. SQL>execute prima(5);
5 merupakan bilangan prima
PL/SQL procedure successfully completed.
SQL>create or replace function jumlah return integer as
2 jml integer;
3 i integer;
4 begin
5 jml := 0;
6 for i in 1..15 loop
7 jml := jml + 1;
8 end loop;
9 return jml;
10 end;
11 /
Function created.
SQL>declare
2 y integer;
3 begin
4 y := jumlah;
5 dbms_output.put_line(‘ Hasil = ‘|| to_char(y));
6 end;
7 /
Hasil = 120
PL/SQL procedure successfully completed.
LOGIKA :
Program pertama membuat program prosedur dengan nama prosedur prima, pada prosedur diketahui variabel cek bertipe data boolean dengan nilai true dan j integer. Apabila prosedur it dijalankan dan di input nilai 5 maka akan mencetak 5 merupakan bilangan prima. Hasil tersebut dari , kondisi yang diketahui dan perulangan yang dijalankan, apabila nilai tersebut salah ketika sisa hasil bagi =0 maka akan mencetak yang tadi.
Program kedua membuat program function, program ini sama dengan prosedur, tetapi pada function dapat mengembalikan nilai. Pada function diketahui perulangan dari 0 sampai 15 dan dengan perintah bilangan tersebut ditambah setiap looping. Maka apabila kita panggil functionnya akan menghasilkan hasil = 120, dari hasil looping yang ditambah dengan bilangan itu sendiri.
SQL>create or replace procedure prima(a in integer) as
2 cek boolean :=true;
3 j integer(3);
4 begin
5 if a <= 1 then 6 cek := false; 7 end if; 8 for j in 2..(a / 2) loop 9 if mod(a,2) = 0 then 10 cek := false; 11 exit; 12 end if; 13 end loop; 14 if cek then 15 dbms_output.put_line(a || ‘ merupakan bilangan prima ‘); 16 else 17 dbms_output.put_line(a || ‘ bukan bilangan prima ‘); 18 end if; 19 end; 20 / Procedure created. SQL>execute prima(5);
5 merupakan bilangan prima
PL/SQL procedure successfully completed.
SQL>create or replace function jumlah return integer as
2 jml integer;
3 i integer;
4 begin
5 jml := 0;
6 for i in 1..15 loop
7 jml := jml + 1;
8 end loop;
9 return jml;
10 end;
11 /
Function created.
SQL>declare
2 y integer;
3 begin
4 y := jumlah;
5 dbms_output.put_line(‘ Hasil = ‘|| to_char(y));
6 end;
7 /
Hasil = 120
PL/SQL procedure successfully completed.
LOGIKA :
Program pertama membuat program prosedur dengan nama prosedur prima, pada prosedur diketahui variabel cek bertipe data boolean dengan nilai true dan j integer. Apabila prosedur it dijalankan dan di input nilai 5 maka akan mencetak 5 merupakan bilangan prima. Hasil tersebut dari , kondisi yang diketahui dan perulangan yang dijalankan, apabila nilai tersebut salah ketika sisa hasil bagi =0 maka akan mencetak yang tadi.
Program kedua membuat program function, program ini sama dengan prosedur, tetapi pada function dapat mengembalikan nilai. Pada function diketahui perulangan dari 0 sampai 15 dan dengan perintah bilangan tersebut ditambah setiap looping. Maka apabila kita panggil functionnya akan menghasilkan hasil = 120, dari hasil looping yang ditambah dengan bilangan itu sendiri.
Sejarah Batik Indonesia
Sejarah Batik Indonesia
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.
Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.
Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.
http://www.batikmarkets.com/batik.php
http://lifestyle.okezone.com/read/2009/10/05/29/262587/sejarah-batik-di-indonesia
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.
Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.
Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.
http://www.batikmarkets.com/batik.php
http://lifestyle.okezone.com/read/2009/10/05/29/262587/sejarah-batik-di-indonesia
COMPARISONS
COMPARISONS
• Multiple Number Comparative
Number multiple include : half, twice, three times, etc.
Ex : - This encyclopedia costs twice as much as the other one.
- Jerome has half as many records now as I had last years.
• Double Comparatives
These sentences begin with comparative construction, and the second clause must begin with comparative.
Ex : - The higher we flow, the worse Edna felt.
- The bigger they are, the harder they fall.
Ex : - The more he rowed the boat, the farther away he got.
• No Sooner
If the expression no sooner appears at beginning of a sentence, the word than must introduce the second clause.
Ex : - No sooner will he arrive, than he will want to leave.
- No sooner had we started out for California, than it started to rain.
• Positive, Comparative, and Superlative
Positive Comparative Superlative
- hot - hotter - hottest
- interesting - more interesting - most interesting
- sick - sicker - sickest
- colorful - more colorful - most colorful
The positive.
shows no comparisons. It describe only the simple quality of a person, thing, or group.
Ex : - The house is big.
- The flowers are fragrant.
The Comparative.
Involves two entities and shows a greater or leaser degree of difference between them. It also possible to compare without using than.
Ex : - Harvey is the smarter of the two boys.
- Of the two shirts, this one is the prettier.
The Superlative.
Compare three or more entities, one of which in superior or inferior to the others.
Ex : - John is the tallest boy in the family.
- Deana is the shortest of the three sister.
Note : after the expression one of the + superlative, be sure that the noun is plural and the verb is singular.
Adverb usually are compared by adding more or less, and by adding most or least to form the superlative.
Positive Comparative Superlative
- carefully - more carefully - most carefully
- less carefully - least carefully
- cautiously - more cautiously - most cautiously
- less cautiously - least cautiously
Ex : - sal drove more cautiously than Bob (comparative)
- That child behaves the most carelessly of all (superlative)
Nouns Functioning as Adjectives
The first noun of the combination function as an adjective, describing the second one, which functions as a noun. The nouns which function as adjective are always in the ingular event though they may modify a plural noun.
We took a tour that lasted five weeks.
(weeks functions as a noun in this sentence.)
We took a five-week tour.
adjective noun
His subscription to the magazine is for two years,
(years functions as a noun in this sentence.)
He has a two-year subscription to the magazine.
adjective noun
Enough with Adjective, Adverbs, and Nouns.
Enough changes positions depending on whether it is modifying a noun, an adjective, or an adverb. When modifying an adjective or an adverb, enough follows.
Ex : - Are those French fries crisp enough for you?
adjective
- She speaks Spanish well enough to be an interpreter.
adverb
When modifying a noun, enough precedes the noun.
Ex : - Do you have enough sugar for the cake?
- jake bought enough red paint to finish the barn.
Cause Connectors
• Because / Because of
Because must always be followed by a complete sentence (there must be a verb).
Because of is followed only by a noun or noun phrase (there must not be a conjugated verb).
Ex : - Jan was worried because it had started to rain.
subject verb
- Jan was worried because of the rain
noun phrase
• Purpose and Result (so that)
Clause showing purpose are followed by the junction so that. After so that is a result clause with both a subject and verb. The time of the result clause must be future in relation to the time of the purpose.
Ex : - He studied very hard so that he could pass the test.
- Will you let me know the party so that I can make plans to attend?
• Cause and effect (so, such)
• Multiple Number Comparative
Number multiple include : half, twice, three times, etc.
Ex : - This encyclopedia costs twice as much as the other one.
- Jerome has half as many records now as I had last years.
• Double Comparatives
These sentences begin with comparative construction, and the second clause must begin with comparative.
Ex : - The higher we flow, the worse Edna felt.
- The bigger they are, the harder they fall.
Ex : - The more he rowed the boat, the farther away he got.
• No Sooner
If the expression no sooner appears at beginning of a sentence, the word than must introduce the second clause.
Ex : - No sooner will he arrive, than he will want to leave.
- No sooner had we started out for California, than it started to rain.
• Positive, Comparative, and Superlative
Positive Comparative Superlative
- hot - hotter - hottest
- interesting - more interesting - most interesting
- sick - sicker - sickest
- colorful - more colorful - most colorful
The positive.
shows no comparisons. It describe only the simple quality of a person, thing, or group.
Ex : - The house is big.
- The flowers are fragrant.
The Comparative.
Involves two entities and shows a greater or leaser degree of difference between them. It also possible to compare without using than.
Ex : - Harvey is the smarter of the two boys.
- Of the two shirts, this one is the prettier.
The Superlative.
Compare three or more entities, one of which in superior or inferior to the others.
Ex : - John is the tallest boy in the family.
- Deana is the shortest of the three sister.
Note : after the expression one of the + superlative, be sure that the noun is plural and the verb is singular.
Adverb usually are compared by adding more or less, and by adding most or least to form the superlative.
Positive Comparative Superlative
- carefully - more carefully - most carefully
- less carefully - least carefully
- cautiously - more cautiously - most cautiously
- less cautiously - least cautiously
Ex : - sal drove more cautiously than Bob (comparative)
- That child behaves the most carelessly of all (superlative)
Nouns Functioning as Adjectives
The first noun of the combination function as an adjective, describing the second one, which functions as a noun. The nouns which function as adjective are always in the ingular event though they may modify a plural noun.
We took a tour that lasted five weeks.
(weeks functions as a noun in this sentence.)
We took a five-week tour.
adjective noun
His subscription to the magazine is for two years,
(years functions as a noun in this sentence.)
He has a two-year subscription to the magazine.
adjective noun
Enough with Adjective, Adverbs, and Nouns.
Enough changes positions depending on whether it is modifying a noun, an adjective, or an adverb. When modifying an adjective or an adverb, enough follows.
Ex : - Are those French fries crisp enough for you?
adjective
- She speaks Spanish well enough to be an interpreter.
adverb
When modifying a noun, enough precedes the noun.
Ex : - Do you have enough sugar for the cake?
- jake bought enough red paint to finish the barn.
Cause Connectors
• Because / Because of
Because must always be followed by a complete sentence (there must be a verb).
Because of is followed only by a noun or noun phrase (there must not be a conjugated verb).
Ex : - Jan was worried because it had started to rain.
subject verb
- Jan was worried because of the rain
noun phrase
• Purpose and Result (so that)
Clause showing purpose are followed by the junction so that. After so that is a result clause with both a subject and verb. The time of the result clause must be future in relation to the time of the purpose.
Ex : - He studied very hard so that he could pass the test.
- Will you let me know the party so that I can make plans to attend?
• Cause and effect (so, such)
Langganan:
Postingan (Atom)